Manajemen
Manajemen
Mengapa manajer penting?
Kemajuan sebuah organisasi tidak mungkin dilepaskan dari
peran penting manajer yang ada di dalamnya. Manajer memiliki peran yang sangat
penting bagi sebuah organisasi. Ada tiga alasan mengapa manajer penting bagi
sebuah organisasi.
1.
Alasan pertama mengapa manajer penting bagi
organisasi adalah organisasi membutuhkan keahlian manajerial dan kemampuan yang
dimiliki oleh manajer lebih membutuhkan daripada apapun terutama pada saat-saat
yang tidak pasti, rumit dan kacau.
2.
Alasan ke-dua mengapa manajer penting bagi
organisasi adalah manajer sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan organisasi.
3.
Alasan ke-tiga mengapa manajer penting bagi
organisasi adalah keterampilan manajerial sangat penting dalam menciptakan
nilai-nilai organisasional. Manajer dapat meningkatkan kualitas hubungan antara
karyawan dengan supervisornya. Kemampuan sebuah perusahaan mengelola dan
mengikat karyawannya dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja finansialnya.
Siapakah manajer dan di manakah mereka bekerja?
Manajer adalah seorang yang mengkoordinasikan dan memantau
pekerjaan orang lain sehingga tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai. Manajer
dapat diklasifikasikan dalam beberapa tingkat,
yaitu:
1.
First-line
manager, yaitu manajer yang mengelola pekerjaan-pekerjaan karyawan tingkat
bawah, yaitu karyawan yang terlibat dalam proses produksi atau pelayanan kepada
konsumen. Manajer tingkat ini merupakan manajer tingkat yang paling rendah.
Contoh dari manajer tingkat ini misalnya: supervisor,
shift managers, district managers, department managers atau office managers.
2.
Middle
managers, yaitu manajer yang mengelola pekerjaan-pekerjaan dari first-line managers. Manajer tingkat ini
berada di atas dari first-line managers.
Contoh dari manajeri tingkat ini misalnya: regional
manager, project leader, store manager atau division manager.
3.
Top
managers, yaitu manajer yang bertanggung jawab atas seluruh keputusan,
perencanaan dan penetapan tujuan yang dapat berdampak bagi organisasi secara
keseluruhan. Contoh dari manajer tingkat ini, misalnya: executive vice president, president, managing director, chief operating
officer atau chief executive officer.
Di manakah seorang manajer dapat ditemukan? Tentunya di
setiap organisasi terdapat manajer. Organisasi
adalah kumpulan orang yang secara sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu. Setiap organisasi memiliki tiga karakteristik, yaitu: memiliki tujuan
yang jelas, terdiri dari beberapa atau banyak orang dan memiliki struktur di
mana para anggota bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Apa yang manajer kerjakan?
Secara sederhana, manajer bertugas melakukan pengelolaan
atau manajemen. Manajemen meliputi
koordinasi dan pemantauan kegiatan-kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang sehingga pekerjaan-pekerjaan mereka dapat diselesaikan secara
efektif dan efisien. Efisien berarti
mencapai output sebesar-besarnya dengan input sedikit-dikitnya. Oleh karena
manajer dihadapkan dengan sumber daya yang langka, maka manajer harus dapat
memanfaatkan sumber daya se-efisien mungkin. Selain efisien, pekerjaan juga
harus diselesaikan dengan efektif. Efektif
berarti “mengerjakan sesuatu yang benar”, yaitu melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang dapat mencapai tujuan organisasi. Untuk mengetahui
pekerjaan manajer yang sesungguhnya, para peneliti telah mengembangkan tiga
pendekatan, yaitu fungsi, peran dan keahlian.
Fungsi Manajemen
Berdasarkan pendekatan fungsi manajemen, manajer melakukan
rangkaian kegiatan yang secara efektif dan efisien dapat mengkoordinasikan
pekerjaan orang lain. Menurut Henry Fayol, manajer memiliki lima fungsi, yaitu:
planning, organizing, commanding,
coordinating dan controlling. Planning berarti menentukan tujuan,
menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana-rencana untuk
mengintegerasikan dan mengkoordinasikan kegiatan.
Manajer juga bertanggung jawab menyusun struktur kerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Fungsi ini disebut sebagai organizing. Pada saat manajer melakukan organizing, mereka menentukan pekerjaan apa yang harus dikerjakan,
siapa yang akan melakukan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan, siapa yang melaporkan kepada siapa dan di mana
keputusan harus dibuat.
Setiap organisasi memiliki orang-orang dan tugas manajer
adalah bekerja dengan dan lewat orang-orang tersebut untuk mencapai tujuan.
Itulah yang disebut sebagai fungsi leading.
Ketika manajer memotivasi bawahan, membantu menyelesaikan konflik, mempengaruhi
individu atau tim pada saat bekerja, memilih cara yang paling tepat untuk
berkomunikasi atau menangani isu-isu yang berkaitan dengan perilaku karyawan,
maka di situlah fungsi leading.
Fungsi terakhir dari manajemen adalah controlling. Setelah tujuan dan rencana dirumuskan, tugas dan
struktur kerja disusun, orang-orang dipekerjakan, dilatih dan dimotivasi,
tentunya harus ada evaluasi untuk menilai sejauh mana pekerjaan berjalan
seperti rencana. Proses memonitor, membandingkan hasil kerja dan mengkoreksi
pekerjaan disebut sebagai fungsi controlling.
Peran Manajerial
Henry Mintzberg, seorang peneliti manajemen menyimpulkan
bahwa apa yang terbaik yang dapat dilakukan oleh manajer adalah dengan melihat
peran manajerialnya pada saat bekerja. Peran manajerial adalah
tindakan-tindakan atau perilaku-perilaku spesifik yang diharapkan dan
dikerjakan oleh manajer. Ada 10 peran manajerial yang dikelompokkan dalam tiga
kelompok, yaitu: hubungan interpersonal, transfer informasi dan pengambilan
keputusan.
Peran interpersonal adalah
peran-peran yang melibatkan orang-orang di sekitar organisasi, baik di dalam
maupun di luar organisasi. Peran ini meliputi: figur (figurehead), pemimpin (leader) dan penyambung (liaison). Peran informasional mencakup mengumpulkan, menerima dan menyebarkan
informasi. Peran ini meliputi: pemantau (monitor),
penyebar (disseminator) dan
pembicara (spokesperson). Terakhir, peran desisional, yaitu membuat
keputusan atau menentukan pilihan. Peran ini meliputi: kewirausahaan (entrepreneur), menangani masalah (disturbance handler), pengalokasi
sumber daya (resource allocator) dan perunding
(negotiator).
Keahlian Manajerial
Robert L. Katz berpendapat bahwa ada tiga keahlian utama
yang harus dimiliki oleh seorang manajer, yaitu technical, human dan conceptual.
Technical skills adalah
pengetahuan-pengetahuan tertentu dan keterampilan-keterampilan teknis yang
diperlukan secara tepat untuk melakukan pekerjaan. Keahlian ini sangat mutlak
dimiliki oleh setiap manajer, terutama manajer tingkat pertama. Ke-dua adalah human skills, yaitu kemampuan untuk
bekerja dengan baik bersama orang lain, baik secara individu maupun secara
berkelompok. Setiap manajer di semua tingkat harus memiliki keahlian ini.
Ke-tiga adalah conceptual skills,
yaitu keahlian manajer untuk memikirkan dan mengkonsep tentang sesuatu yang
abstrak dan situasi yang kompleks. Dengan keahlian ini, manajer diharapkan
dapat melihat organisasi secara keseluruhan, memahami hubungan antara unit-unit
yang ada dalam organisasi dan memvisualisasikan bagaimana organisasi
menyesuaikan dengan lingkungan yang lebih luas. Keahlian ini mutlak dimiliki
oleh manajer tingkat atas.
Referensi
Fayol, Henry,
1916, Industrial and General
Administration, Paris, Dunod
Katz, Robert L.,
1974, “Skills of an Effective Administrator”, Harvard Business Review
Mintzberg, Henry
dan J. Gosling, 2002, “Educating Managers Beyond Borders”, Academy of Management Learning and Education
Robbins, Stephen
P. dan Mary Coulter, 2012, Management 11th
edition, New Jersey, Pearson
Komentar
Posting Komentar