Hambatan dan Tantangan Manajemen
Memahami Hambatan dan Tantangan Manajemen
Manajer: Omnipotent atau Simbolik?
Seberapa besar perbedaan yang dilakukan oleh seorang manajer
dalam menjalankan sebuah organisasi? Ada dua paradigma dalam teori manajemen,
yaitu paradigma omnipotent dan paradigma simbolik. Menurut paradigma omnipotent, manajer secara langsung bertanggung jawab
atas keberhasilan dan kegagalan organisasi. Sedangkan menurut paradigma simbolik, keberhasilan dan
kegagalan sebuah organisasi disebabkan karena adanya faktor-faktor di luar
kemampuan manajer.
Paradigma Omnipotent
Dalam paradigma ini, perbedaan-perbedaan dalam kinerja
sebuah organisasi diasumsikan tergantung dari keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh manajernya. Manajer yang baik harus dapat mengantisipasi
perubahan, memanfaatkan peluang, memperbaiki kinerja yang buruk dan memimpin
organisasi. Jika organisasi berkembang dengan baik, maka manajer akan
mendapatkan penghargaan. Sebaliknya, jika organisasi tidak berkembang dengan
baik, maka manajer akan mendapatkan hukuman.
Paradigma Simbolik
Dalam paradigma ini, kemampuan manajer dalam mempengaruhi
hasil akhir organisasi dipengaruhi dan dikendalikan oleh faktor-faktor
eksternal. Menurut pandangan ini, tidak masuk akal jika mengharapkan manajer
secara signifikan dapat mengendalikan kinerja organisasi. Sebaliknya, manajer
tidak dapat mengendalikan faktor-faktor dari luar organisasi, seperti: kondisi
ekonomi, perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, perilaku pasar, kondisi
industri dan kebijakan yang dilakukan oleh manajer sebelumnya.
Lingkungan Eksternal: Hambatan dan Tantangan
Istilah lingkungan
eksternal memiliki arti sebagai faktor-faktor atau kekuatan-kekuatan di
luar organisasi yang mempengaruhi kinerja organisasi. Lingkungan eksternal
meliputi banyak aspek, seperti: aspek ekonomi (tingkat suku bunga, inflasi,
perubahan dalam tingkat pendapatan, fluktuasi di pasar modal dan perubahan
siklus bisnis), aspek demografi (usia, ras, gender, tingkat pendidikan, lokasi
geografis, pendapatan, komposisi keluarga), aspek politik dan hukum (hukum
nasional, lokal, hukum internasional), aspek sosiokultural (nilai, norma,
kecenderungan perilaku, gaya hidup, kepercayaan, selera), aspek teknologi
(inovasi industri dan ilmiah), aspek lingkungan global (kondisi ekonomi global
atau politik global).
Bagaimana lingkungan eksternal mempengaruhi manajer?
Memahami bagaimana lingkungan eksternal dapat mempengaruhi
manajer sangatlah penting. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk dapat
memahami pengaruh lingkungan eksternal bagi manajer, yaitu: pengaruh pada
ketersediaan lapangan kerja dan ketenagakerjaan, ketidakpastian lingkungan dan
hubungan antara stakeholder dalam
organisasi serta di luar organisasi.
Pengaruh dari aspek-aspek di atas yang dapat sangat
dirasakan adalah pada ketersediaan lapangan pekerjaan dan hal-hal yang
berkaitan dengan ketenagakerjaan. Situasi krisis bukan hanya menyebabkan banyak
perusahaan bangkrut dan lapangan pekerjaan semakin sedikit, melainkan juga
mempengaruhi bagaimana lapangan pekerjaan tercipta. Banyak perusahaan yang saat
ini hanya memperkerjakan karyawan lepas atau kontrak. Sebagai manajer, tentunya
kita harus mempertimbangkan dengan baik berapa banyak orang yang dapat
diperkerjakan, bagaimana memperkerjakannya, bagaimana mempertahankan atau
melepaskannya. Tentunya pertimbangan-pertimbangan tersebut akan sangat
mempengaruhi manajer.
Lingkungan eksternal juga menghadapkan manajer pada
situasi-situasi yang tidak pasti. Lingkungan
ketidakpastian berarti tingkat perubahan atau kompleksitas dalam sebuah
organisasi. Lingkungan ketidakpastian ini harus dapat diukur dengan menggunakan
matriks berikut.
|
STABIL
|
DINAMIS
|
SEDERHANA
|
Komponen-komponen cenderung sama
dan relatif tidak banyak berubah
Tidak banyak upaya yang perlu
dilakukan sebagai antisipasi
|
Komponen-komponen cenderung sama
dan relatif terus berubah
Tidak banyak
upaya yang perlu dilakukan sebagai antisipasi
|
KOMPLEKS
|
Komponen-komponen tidak sama satu
dengan yang lainnya dan relatif tidak banyak berubah
Butuh banyak upaya dilakukan
sebagai antisipasi
|
Komponen-komponen tidak sama satu
dengan yang lainnya dan relatif terus berubah
Butuh banyak
upaya dilakukan sebagai antisipasi
|
Berdasarkan matriks di atas, manajer harus dapat mengukur
keberadaan organisasi di tengah ketidakpastian lingkungannya.
Komentar
Posting Komentar